Subscribe RSS

“ Dan kami turunkan Al-Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman, dan dalam Al-Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim kecuali kerugian “ ( QS,Al - isra:82 ).

“ ALLAH telah menurunkan perkataan yang paling baik ( yaitu) Al-Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka diwaktu mengingat ALLAH ……. “ ( QS : Az-zumar : 23 )


AL-QURAN adalah kalam ALLAH SWT yang merupakan mu’jizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Al-qur’an adalah kitab suci yang diyakini kebenarannya, dan dijadikan salah satu sarat keimanan bagi setiap muslim. Dalam sejarah turunnya Al-quran: Ayat suci Al-quran diturunkan dikota Makkah dan dikota Madinah Munawarah. Menurut para ahli, kitab suci Al-quran terdiri dari 6236 ayat: tergolong dalam surat Makiyah sebanyak 1456 ayat dan surat Madaniyah sebanyak 4.780 ayat. Al-quran diwahyukan secara langsung kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril . Pada sebuah kisah: untuk menjaga kesesuaian Al-quran, Malaikat Jibril pernah mendatangi Nabi Muhammad SAW, kemudian meminta untuk dibacakan ayat-ayat Al-quran yang pernah diturunkan kepadanya.

Maksud dan tujuan Al-quran diturunkan adalah untuk mengatur kepentingan hidup manusia, serta berfungsi sebagai petunjuk dan pembeda antara benar dan salah. Isi Al-quran sangat sesuai dengan kebutuhan hidup manusia, karena yang membuatNYA adalah Tuhan yang menciptakan dan mengatur manusia. Oleh karena itu sangat mustahil bahwa isi Al-quran kontraproduktif dengan sistem kehidupan manusia.

Bagi orang-orang yang zalim Al-quran tidak dapat mendatangkan kebermanfaatan hidup, bahkan menjadi sesuatu yang merugikan. Seperti dalam (QS Al-Isra : 82). "Dan kami turunkan dari Al-qur'an suatu yang menjadi Penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-qur'an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian". Sejarah telah banyak membuktikan: bahwa kitab-kitab suci yang dibawa oleh para nabi / rasul selalu mendapatkan perlawanan dan pertentangan, baik dari masyarakat sekitarnya atau dari keluarga nabi sendiri

Bagi setiap muslim selayaknya isi Al-quran harus dijadikan tuntunan bukan tontonan. Ayat-ayat Al-quran hendaknya dapat dijadikan sebagai kompas kehidupan. Oleh karena itu bagi setiap muslim hukumnya wajib untuk: membaca, mempelajari dan mengajarkan Al-quran. Setiap ayat yang tertulis didalam Al-quran memiliki makna dan maksud yang berbeda. Apabila kita banyak membaca ayat-ayat Al-quran, maka kita akan makin banyak mendapatkan manfaat dan kebaikan.

Dalam konfrensi tahunan ke XVII Ikatan Dokter Amerika, di Sant Louis, wilayah Missuori AS, Dr Ahmad Al-Qadhi pernah melakukan presentasi tentang hasil penelitiannya (penelitian awal) dengan tema: pengaruh Al-quran pada manusia dalam prespektif fisiologi dan psikologi. Dia adalah seorang direktur utama Islamic Medicine Institute for Education and Research yang berpusat di Amerika Serikat, sekaligus sebagai konsultan ahli sebuah klinik di Panama City, Florida AS.

Penelitian tersebut dilakukan dengan tujuan: untuk menentukan kemungkinan adanya pengaruh Al-qur’an pada fungsi organ tubuh manusia, sekaligus mengukur intensitas pengaruhnya jika memang ada. Tujuan kedua adalah efek relaksasi atau penurunan yang ditimbulkan oleh bacaan Al-qur’an pada ketegangan saraf refleksi beserta perubahan fisiologi yang mengirinya.


Penelitian ini melibatkan beberapa responden non muslim sebanyak 5 responden: 3 laki-laki dan 2 perempuan, usia mereka berkisar 18 tahun sampai 40 tahun. Para responden tersebut tidak mengerti bahasa arab, apalagi untuk membaca ayat suci Al-quran. Penelitian ini menggunakan: mesin pengukur yang berbasis komputer, Model MEDAQ 2002 (Medical Data Quotien) yang dilengkapi dengan Sofware, Komputer jenis Apple 2A dan sistem ditektor elektronik . Alat super canggih ini ditemukan dan dikembangkan oleh Pusat kedokteran Universitas Boston dan perusahaan Davicom di Boston Amerika Serikat.


Sebelum penelitian dimulai, setiap responden dipasang empat jarum elektrikal pada masing anggota tubuh , kemudian dikoneksitaskan ke mesin pengukur yang berbasis komputer. Hal ini dilakukan untuk mendeteksi gelombang elektromagnetik dan mengukur reaksi urat saraf reflektif pada masing organ tubuh responden . Seperti diketahui: bahwa tubuh manusia diliputi medan elektronmagnetik, berupa bias cahaya yang tidak terlihat. Medan cahaya ini sekarang dapat dipotret secara elektrik dengan Kirlian photography


Dalam penelitian dilakukan 210 kali eksperimen kepada lima responden. Para responden (dalam keadaan santai dan mata tertutup) diminta mendengarkan Al-quran sebanyak 85 kali eksperimen, bacaan teks berbahasa Arab sebanyak 85 kali eksperimen, dan pada 40 kali eksperimen berikutnya tidak mendengarkan bacaan apapun. Dalam mendengarkan bacaan Al-quran dan bacaan teks berbahasa arab responden dilantunkan dengan kesamaan instrumen dari aspek lafal, tatanan pengucapan dan melodi, sehingga responden tidak bisa membedakan keduanya, karena memang responden tidak bisa berbahasa arab.


Hasil penelitian tersebut adalah: menunjukan hasil positif bahwa mendegarkan bacaan ayat suci Al-quran memiliki pengaruh yang signifikan dalam menurunkan ketegangan urat saraf reflektif, dan hasil ini tercatat dan terukur secara kuantitatif dan kualitatif oleh sebuah alat berbasis komputer.

Adapun pengaruh yang terjadi berupa: Adanya perubahan-perubahan arus listrik di otot, perubahan daya tangkap kulit terhadap konduksi listrik, perubahan pada sirkulasi darah, perubahan detak jantung, dan kadar darah pada kulit. Perubahan tersebut menunjukan adanya relaksasi atau penurunan ketegangan urat saraf reflektif yang mengakibatkan terjadinya pelonggaran pembulu nadi dan penambahan kadar darah dalam kulit, diiringi dengan peningkatan suhu kulit dan penurunan frekwensi detak jantung.


Sudah makruf adanya: bahwa stres berpotensi menurunkan imunitas ( daya kekebalan) tubuh. Meningkatnya stres akan menyebabkan penyempitan dan pengerasan pembuluh nadi (arteriosclerosis), sehingga kadar darah yang mengalir dipembulu nadi kulit pun akan turun, begitu juga tingkat suhu kulit, sementara detak jantung akan semakin cepat.


Dengan adanya hasil eksperimen komperatif tersebut, kesimpulan awal dapat diperoleh: bahwa mendengarkan ayat suci Al-quran mempunyai dampak positif yang signifikan terhadap perubahan fisiologi dan psikologi manusia. Dengan demikian kemajuan ilmu telah mengungkapkan: bahwa Al-quran diturunkan memiliki kebermanfaatan untuk kepentingan manusia, walaupun hanya sekedar mendegarkannya. Kemajuan tehnologi telah mendeteksi secara akurat: bahwa mendegarkan ayat-ayat Al-quran dapat merelaksasi saraf reflektif, memfungsikan organ tubuh, serta memberikan aura positif pada tubuh manusia.


Terbayang oleh fikiran kita: apabila seorang muslim gemar membaca, menghayati dan mengamalkan nilai-nilai Al-quran, maka sangat dimungkinkan akan terpancar aura positif pada tubuhnya dan memberikan bias pada alam sekitarnya. Oleh karena itu wajarlah apabila kita dapati: bahwa orang-orang yang saleh memiliki wajah yang bersinar dan teduh, karena didalam tubuhnya telah tersusun medan elektromagnetik sesuai fungsinya, serta diiringi terpancarnya aura positif: ketenangan, kesejukan dan kedamaian. Sangat tepat apabila Rasulullah Muhammad SAW menyuruh kita: untuk senantiasa bersosialisasi dengan orang-orang saleh, agar aura positif pada diri orang saleh terpancar kedalam tubuh kita, serta dapat memberikan ketentraman dan ketenangan.


Mudah-mudahan dengan hasil eksperimen komperatif tersebut memberikan semangat bagi kita untuk mengimani, mempelajari dan mengamalkan Al-quran dalam kehidupan sehari-hari.


Ya .. ALLAH. Zat Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Janganlah engkau biarkan diri kami ini tergilas oleh nafsu-nafsu hamba walau hanya sekejab mata atau lebih singkat dari sekejab mata. Sinarilah diri kami ini dengan ayat-ayat suci Al-Quran.

Ya ... ALLAH Zat yang Mengusai Hidup dan Kehidupan, Jadikanlah Al-quran sebagai penghias hati Kami, penghilang kegelisahan Kami, dan obat penyembuh kami dari segala macam penyakit.

____________________


Refrensi: buku berjudul Mausua’ah I’jazul Ilmiy fil Quranul Karim wa Sunnah Muthahharah. Penulis Syekh Yusu al-Hajj Ahmad. Penerbit Maktabah Ibnu Hajr, Daamaskus Syiria.

Category: | 0 Comments

0 comments to “Pengaruh Al-qur'an terhadap Fisiologi dan Psikologi Manusia”