A. Pengertian
Hipoglikemia adalah keadaan dimana kadar glukosa darah < 60 mg/dL ,atau kadar glukosa darah ,<80 mg/dL,dengan gejala klinis ,hipoglikemia pada DM terjasi karena;
- Kelebihan obat / dosis obat ; terutama insulin ,atau obat hipoglikemia oral
- Kebutuhan tubuh akan insulin yang relatif menurun ; gagal ginjal kronik pasca persalinan
- Asupan makan tidak adekuat ; jumlah kalori atau waktu makan tidak tepat
- Kegiatan jasmani berlebihan
Hipoglikemia adalah keadaan dengan kadar glukosa darah dibawah 60 mg/dl, yang merupakan komplikasi potensial terapi insulin atau obat hipoglikemi oral.( Hudak / Galu).
Hipoglikemia adalah suatu keadaan dimana kadar gula darah hingga dibawah 60 mg/dl secara abnormal rendah. ( http :/ www. Indonesiasehat. Com )
B. Anatomi Fisiologi
Pankreas adalah kelenjar endokrin dan ekrokrin yang berfungsi sebagai sel endokrin adalah pulau langerhans. Pulau langerhans mempunyai 4 macam sel :
- Sel Alfa menyekresikan hormon glucagon.
- Sel Beta menyekresikan insulin.
- Sel Delta menyekresikan sumatostatin ( menekan keluarnya hormone pertumbuhan insulin dang aster ).
- Sel F menyekresi polipeptida pancreas.
Stimulus utama keluarnya insulin adalah glukosa. Fungsi keseluruhan glukogen adalah meningkatkan kadar glukosa dalam darah.
C. Etiologi
Ø Regimen insulin yang tidak fisiologis.
Ø Overdosis insulin atau sulfonylurea
Ø Tidak makan
Ø Tidak mengkonsumsi kudapan yang telah direncanakan
Ø Gerak badan tanpa kompensasi makanan
Ø Penyakit ginjal stadium akhir
Ø Penyakit hati stadium akhir
Ø Konsumsi alcohol
Ø Kebutuhan insulin
Ø Penyembuhan dari keadaan stress
Ø Penggunaan zat – zat hipoglikemia
D. Patofisiologi
Ketergantungan otak pada setiap saat pada glukosa yang disuplai oleh sirkulasi diakibatkan oleh ketidakmampuan otak untuk membakar asam lemak yang panjang, kurangnya simpanan glukosa sebagai glukogen didalam otak orang dewasa dan ketidaksetiaan keton dalam fase makan atau kondisi post absortif. Saat gula daran turun, tiba – tiba otak mengendali defisiensi energinya setelah kadar serum menurun jauh dibawah sekitar 45mg/dl.
E. Tanda dan Gejala Klinis
- Stadium parasimpatik ; lapar,mual,tekanan darah turun
- Stadium gangguan otak ringan ; lemah lesu ,sulit bicara ,kesulitan menghitung sementara
- Stadium simpatik; keringat dingin pada muka ,bibir atau tangan gemetar
- Stadium gangguan otak berat ;tidak sadar,dengan atau tanpa kejang
a. Gejala adrenergic atau system syaraf otonom :
Pucat
Diahforesis
Takikardi
Rasa lapar
Palpitasi
Tremor halus
Gugup
Cepat marah
Parestisia pada bibir dan Jari
Piloereksi
b. Gejala Neuroglikopenia atau system syaraf pusat :
Sakit kepala
Konfulsi
Parestesis sirkumoral
Merasa lelah
Bicara tidak jelas
Diplopia
Emosi labil
Sering menguap
Gerakan spastic pada tungkai bawah
Kejang dan koma
c. Perubahan Psikis karena hipoglikemia :
Depresi dan iritabel
Ngantuk pada jam bangun dan malam hari tidak bias tidur
Tidak mampu kosentrasi
d. Gejala karena efek hipoglikemik pada system muskuler :
Lemah
Mudah capek
F. Pemeriksaan Diagnostik
Tes glukosa darah melalui finger – stick
Hemoglobin glikosilat bisa normal atau tinggi
Lipid serum bisa normal atau abnormal
Keton bias negative atau positif
Dasar diagnosis terbukti hipoglikemi dipakai trias whipple :
• Hipoglikemi dengan gejala – gejala syaraf pusat, psikiatrik, vasomotrik.
• Penentuan kadar glukosa darah berulang ditemukan dengan harga < 50mg %.
• Gejala akan hilang dengan pemberian glukosa.
G. Penatalaksanaan
1. Bila pasien sadar atau fase adrenergic, beri karbohidrat 15g ( 3 tablet glukosa atau 120cc jus buah tanpa gula atau 3 permen atau 3 sendok makan glukosa atau 6 ons minuman cola, dan 6 ons jus jeruk ).
2. Bila pasien tidak sadar atau fase neurologic, beri 1 ampul 50% dextrose ( iv bolus ) atau D40%, 25 – 50cc iv, cairan ruwatan D10 – hipoglikemi menghilang.
3. Mencari dan mengobati penyakit dasar.
a. Stadium permulaan ( sadar )
§ Berikan gula murni 30 gram ( 2 sendok makan ) atau sirop /permen atau gula murni ( bukan pemanis pengganti gula atau gula diit /gula diabetes ) dan makanan yang mengandung karbohidrat
§ Hentikan obat hipoglikemik sementara
§ Pantau glukosa darah sewaktu tiap 1-2 jam
§ Pertahankan GD sekitar 200 mg/dL ( bila sebelumnya tidak sadar)
b. Stadium lanjut (koma hipoglikemia atau tidak sadar dan curiga hipoglikemia );
1. Diberikan larutan destrosa 40% sebanyak 2 flakon (=50 mL)bolus intra vena ,
2. Diberikan cairan dekstrosa 10 % per infuse ,6 jam perkolf
3. Periksa GD sewaktu (GDs) ,kalau memungkinkan dengan glukometer;
- Bila GDs < 50 mg /dL-- + bolus dekstrosa 40% 50 % ml IV
- Bila GDs < 100 mg /dL --+ bolus dekstrosa 40 % 25 % mL IV
4. periksa GDs setiap satu jam setelah pemberian dekstrosa 40%
• bila GDs < 50 mg/dL -- + bolus dekstrosa 40 % 50 mL IV
• bila GDs <100 mg/dL -- +bolus dekstrosa 40 % 25 mL IV
• bila GDs 100 – 200 mg /dL -- tanpa bolus dekstrosa 40 %
• bila GDs > 200 mg/dL – pertimbangan menurunkan kecepatam drip dekstrosa 10 %
5. Bila GDs > 100 mg/dL sebanyak 3 berturut –turut ,pemantauan GDs setiap 2 jam ,dengan protocol sesuai diatas ,bila GDs >200 mg/dL – pertimbangkan mengganti infuse dengan dekstrosa 5 % atau NaCI 0,9 %
6. Bila GDs >100 mg/dL sebanyak 3 kali berturut- turut ,pemantauan GDs setiap 4 jam ,dengan protocol sesuai diatas .bila GDs > 200 mg/dL – pertimbangkan mengganti infuse dengan dekstrosa 5 % atau NaCI 0.9 %
7. Bila GDs > 100 mg/dL sebanyak 3 kali berturut-turut ,slinding scale setiap 6 jam
SUMBER:/asnurulsabit.blogspot.com/
Category:
KESEHATAN
| 0 Comments
0 comments to “HIPOGLIKEMI”