Subscribe RSS

Apakah hidup itu? Keberadaan manusia di dunia ini dan penciptaan seluruh alam semesta ini bukan secara kebetulan atau hasil alam secara kebetulan saja. Alam semesta ini, setiap atom yang tunggal menunjukkan dan menuntun kita kepada cinta yang sesungguhnya, kemurahan hati, dan kekuatan sang pencipta. Tanpa adanya pencipta, tidak ada sesuatu pun yang bisa eksis. Setiap jiwa itu mengetahui bahwa keberadaannya itu tergantung kepada Sang Pencipta. Dia tahu dengan pasti bahwa dia tidak dapat menciptakan dirinya sendiri. Oleh karena itu, menjadi kewajibannya untuk mengetahui Tuannya yaitu Sang Pencipta.

MANUSIA: Manusia adalah makhluk yang unik. Tuhan memberikan manusia kemampuan untuk memerintah semua makhlukyang lain di dunia ini. Dia membantu dengan memberi kemampuan mempertimbangkan yang lengkap dibandingkan dengan binatang. Dengan kemampuan untuk melihat dan membedakan, manusia diberi kebebasan sendiri untuk memilih jalan hidup yang pantas bagi kedudukannya, apakah dia jatuh lebih rendah daripada binatang atau ciptaan yang lain. Setiap manusia dilahirkan dalam keadaan suci dan diberi pilihan untuk mengerjakan perbuatan yang pantas atau memperturutkan hatinya yang menuju ke limbah dosa.

PETUNJUK TUHAN : Sang Pencipta, di luar dari cinta-Nya yang berlimpah dan kemurahan-Nya untuk manusia, tidak meninggalkan kita dalam kegelapan untuk mengetahui garis kebenaran dengan mencoba dan bersalah sendiri. Berhubungan dengan kemampuan intelektual kita untuk mempertimbangkan, Pencipta kita memberikan kita petunjuk ketuhanan bahwa garis besar kriteria kebenaran, ilmu pengetahuan, dan realitas keberadaan kita di dunia dan di akhirat.

WAHYU : Dari awal manusia, Sang Pencipta kita mengutus nabi untuk menyampaikan wahyu-Nya dan mengajak manusia untuk mengikuti garis perdamaian yang benar dan taat kepada Tuhan yang satu. Inilah Islam. Inilah pesan yang disampaikan untuk generasi manusia yang berturut-turut melalui nabi yang berbeda beda, untuk mengajak seluruh umat manusia kepada garis edar yang sama. Akan tetapi seluruh pesan yang awal atau wahyu dari Allah itu diubah oleh orang¬orang generasi setelahnya.
Sebagai hasilnya, wahyu yang suci yang berasal dari Sang Pencipta itu dicampuri dan dikotori dengan cerita yang dibuat-buat, takhayul, menyembah berhala dan ideologi fllosofis yang tidak rasional. Agama Allah dalam pengertian hilang dalam agama yang berlebihan. Sejarah manusia adalah sebuah perjanjian dari penyimpangan manusia antara terang dan kegelapan, tetapi Allah di luar cinta-Nya yang melimpah untuk manusia tidak mengabaikan kita.

WAHYU TERAKHIR: Ketika manusia berada dalam masa kegelapan, Pencipta kita mengutus Rasul-Nya yang terakhir, Nabi Muhammad SAW untuk menyelamatkan manusia dengan wahyu yang terakhir sebagai sumber petunjuk terakhir dan permanen untuk seluruh dunia.

KRITERIA KEBENARAN: Kriteria berikut dapat paling berguna sebagaimana ukuran untuk mengetahui wahyu terakhir yang autentik (al-Quran) sebagaimana firman Allah SWT:
1. Ajaran yang rasional: Karena Pencipta kita memberikan pertimbangan dan intelektual kepada kita, inilah kewajiban kita menggunakannya untuk membedakan kebenaran dari kebohongan. Sungguh, wahyu itu dari Allah, pasti rasional, dan dapat dirundingkan tanpa ada pikiran yang memihak.
2. Kesempurnaan: Karena Pencipta kita itu sempurna, wahyu-Nya pasti sempurna dan akurat, bebas dari kesalahan, kelalaian, penambahan/interpolasi dan versi yang bermacam-macam. Pasti bebas dari kontradiksi dalam penyampaiannya.
3. Tidak ada cerita yang dibuat-buat atau takhayul: Wahyu yang benar bebas dari cerita yang dibuat¬buat atau takhayul yang menurunkan martabat Sang Pencipta atau diri manusia.
4. Ilmiah: Karena Sang Pendpta kita adalah Pencipta seluruh ilmu pengetahuan, wahyu yang benar pastl ilmiah dan dapat bertahan terhadap tantangan ilmu pengetahuan di setiap saat.
5. Ramalan yang berdasarkan fakta: Karena Pendpta kita lebih tahu masa lalu, sekarang, dan masa yang akan datang, maka ramalan-Nya dalam wahyu¬Nya dimasukkan sebagai ramalan.
6. Tidak dapat ditiru manusia: Wahyu yang benar adalah sempurna dan tidak dapat ditiru manusia. Wahyu Allah yang benar adalah keajaiban yang hidup, sebuah kitab yang membuka tantangan manusia untuk melihat dan membuktikan kepada diri mereka sendiri keautentikannya / keasliannya atau ketelitiannya.


Sumber: -Bukti Kebenaran Quran / oleh Abdullah M. al-Rehaili. - Yogyakarta: Tajidu Press, 2003

Category: | 0 Comments

Otak Besar

Allah berfirman di dalam al-Quran tentang salah satu kejahatan orang kafir yang melarang Nabi Muhammad SAW untuk shalat di Ka'bah:

"Ketabuilah, sungguh jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubun-nya, (yaitu ) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka. "
(QS al -Alaq : 15 -16)

Mengapa al-Quran menggambarkan bagian depan kepala sebagai pembohongan dan perbuatan dosa? Mengapa al-Quran tidak mengatakan bahwa seseorang itu berbohong dan melakukan dosa? Apakah ada hubungannya antara bagian depan kepala dan kebohongan dan perbuatan penuh dosa?
Jika kita melihat tengkorak bagian depan kepala, kita akan mendapatkan atau menemukan daerah prefrantal pada otak besar. Apa yang fisiologi katakan kepada kita tentang fungsi daerah ini? Sebuah buku yang berjudul Essentials of Anatomy Physiology menyatakan tentang daerah ini: "Motivasi dan tinjauan ke masa depan untuk merencanakan dan memulai atau memprakarsai pergerakan yang terjadi di bagian depan dari cuping garis depan, daerah prefrantal. Ini adalah daerah dari gabungan atau kumpulan kulit otak." Buku ini juga menyatakan: "Dalam hubungannya dengan keterlibatannya di dalam motivasi daerah prefrantal juga dipikir untuk dijadikan pusat fungsi untuk penyerangan."
Sehingga daerah otak besar ini bertanggung jawab untuk merencanakan, memotivasi, dan memulai perbuatan baik maupun buruk dan bertanggung jawab untuk menceritakan kebohongan dan mengatakan kebenaran. Oleh karena itu, sangat tepat menggambarkan bagian depan kepala sebagai kebohongan dan perbuatan penuh dosa ketika seseorang berbohong atau melakukan sebuah dosa sebagaimana yang ada di dalam al-Quran surat al-Alaq : 15-16. Para ilmuwan hanya menemukan fungsi daerah prefrantal ini pada 60 tahun terakhir, menurut Profesor Keith Moore.1)



1). Inilah contoh pengarang yang memberikan penafsiran dari tetes al-Quran yang mungkin terihat ada perbedaan yang tekenal dan disetujui atas arti atau maksud itu dan Allah mengizinkanNya. Intepretasi yang didasarkan pada pandangan ilmu eksak sangatlah tepat. Arti sebenamya dari ayat ini adalah sebuah kemarahan dari kebohongan dan kekejaman yang bertubi-tubi terhadap Nabi Muhammad SAW oleh pamannya Abu Jahal. Jidatnya akan dihitamkan pada saat hari kebangkitan sebagai balasan terhadap kata-kata dan perbuatan jahatnya (Tafsir Ibu Katsir).


Sumber: -Bukti Kebenaran Quran / oleh Abdullah M. al-Rehaili. - Yogyakarta: Tajidu Press, 2003
-pakdedono.com

Category: | 0 Comments

Kulit Sebagai Panca Indera

Profesor Tejatat Tejasen mengucapkan kalimat "Laa illaha illallah Muhammad Rasul Allah." Pria ini mengucapkan kalimat shahadah. Dengan demikian dia menyatakan menjadi seorang Muslim. Hal ini terjadi selama Konferensi Kedokteran ke-5 yang diadakan di Riyadh, Saudi Arabia. Dialah Profesor Tejatat Tejasen, Ketua Jurusan Anatomi di Chiang Mai, Universitas Thailand. Dia sebelumnya Dekan Fakultas Kedokteran di Universitas yang sama.
Kami menunjukkan beberapa ayat al-Quran dan Hadis Nabi kepada Profiesor Tejasen yang sesuai dengan keahliannya dalam bidang anatomi. Dia memberi alasan bahwa mereka juga memiliki kitab dalam agama Budha yang menerangkan gambaran fase perkembangan embrio yang sangat akurat. Kami mengatakan kepadanya bahwa kami sangat senang dan tertarik untuk melihat gambaran itu dan belajar tentang kitab itu. Setahun kemudian, Profesor Tejasen datang ke Universitas King Abdul Aziz sebagai penguji dari luar. Kami mengingatkannya tentang pernyataan yang dibuatnya setahun yang lalu, tetapi dia minta maaf dan mengatakan bahwa pada saat dia membuat pernyataan itu tanpa mengetahui persoalan itu dengan pasti. Akan tetapi, ketika dia mencek Kitab Tripitaka, ternyata dia tidak menemukan pertalian dengan pokok masalah.
Atas dasar hal ini, kami menghadirkan sebuah kuliah tertulis Profesor Keith Moore tentang kecocokan antara embriologi modern dengan apa yang tertulis di dalam al-Quran dan Sunnah. Dan kami bertanya kepada Profesor Teja sen jika dia tahu tentang Profesor Keith Moore. Bahkan dia menjawab bahwa dia tentu tahu Profesor Moore dan menambahkan bahwa Profesor Moore adalah salah satu ilmuwan dunia yang terkenal dalam bidangnya.
Ketika Profesor Tejasen mempelajari artikel ini, dia juga sangat heran. Kami menanyakannya beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan keahliannya. Salah satu pertanyaan itu menyinggung tentang penemuan terbaru dalam hal dermatologi tentang sifat-sifat kulit sebagai salah satu alat panca indera.
Dinyatakan kepada Profesor Tejasen: "Anda akan tertarik untuk mengetahui isi kitab ini, kitab al-Quran, sebagai referensi pada 1400 tahun yang lalu yang menyinggung tentang persoalan hukuman bagi orang yang tidak beriman atau kafir yaitu akan masuk neraka yang dipenuhi api. Dalam hal ini dinyatakan bahwa ketika kulit mereka mengalami kerusakan, Allah membuat kulit lain untuk mereka sehingga mereka merasakan hukuman balasan di dalam neraka itu. Ini menunjukkan pengetahuan tentang bagian terakhir dari urat syaraf dalam kulit dan ayat tersebut artinya:

"Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kulit mereka hangus, Kami ganti mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. " (QS an-Nisa : 56)

Kami menanyakannya: "Jadi Anda setuju bahwa ini referensi tentang pentingnya bagian terakhir dari urat syaraf dalam perasaan kulit, 1400 tahun yang lalu?" Profesor Tejasen menjawab: "Ya, saya setuju."
Pengetahuan tentang perasaan kulit ini telah diketahui lama sebelumnya, sebab hal ini dikatakan jika seseorang berbuat salah, kemudian dia akan dihukum dengan menghanguskan kulimya dan kemudian AIlah akan menggantinya dengan kulit baru, yang menutupi mereka agar mereka tahu bahwa dia disiksa kembali. Hal ini berarti mereka tahu beberapa tahun lalu bahwa rangsangan perasaan sakit pasti ada di kulit, sehingga mereka akan diganti dengan kulit yang baru. Kulit adalah pusat kepekaan luka bakar. Oleh karena itu, jika kulit terbakar api seluruhnya, akan kehilangan kepekaannya. Dengan berdasar alasan inilah maka Allah akan menghukum orang-orang kafir di hari kiamat dengan mengembalikan kulit mereka ke keadaan semula secara terus menerus, sebagaimana Allah Yang Maha Agung dan Maha Mulia berfirman dalam al¬Quran surat an-Nisa : 56.
Kami menanyakan kepadanya sebuah pertanyaan sebagai berikut: "Apakah mungkin ayat-ayat al-Quran ini datang dari Nabi Muhammad SAW dari sumber manusia?" Profesor Tejasen mengakui bahwa ayat-ayat al-Quran tidak mungkin bersumber dari manusia. Akan tetapi dia masih menanyakan tentang sumber ilmu pengetahuan itu dan dari mana Nabi Muhammad kemungkinan menerima ayat-ayat itu? Kami menjawab: "Dari Allah, Yang Maha Agung dan Maha Mulia." Kemudian dia bertanya: "Siapakah Allah itu?" Kami menjawab: "Dia adalah pencipta semua yang ada di jagat raya ini. Jika Anda mendapatkan kebijakan kemudian hal ini hanya datang dari satu-satunya Yang Maha Bijaksana. Jika anda menemui pengetahuan dalam pembuatan alam semesta ini, Dialah pencipta alam semesta, satu ¬satunya Yang Maha Mengetahui. Jika Anda mendapatkan kesempurnaan komposisi ciptaan-Nya, inilah bukti bahwa Dialah Yang Maha Sempurna. Dan jika Anda mendapatkan kemurahan hati kemudian memberikan kesaksian ini pada kenyataan bahwa penciptaan itu dimiliki sebagai satu kesatuan tata tertib dan menghubungkan bersama dengan kuat, kemudian inilah bukti bahwa inilah ciptaan Sang Pencipta, Allah Yang Maha Agung dan Maha Kuasa.
Profesor Tejasen setuju dengan apa yang kami terangkan kepadanya. Dia kembali ke negaranya di mana dia menyampaikan beberapa perkuliahan tentang pengetahuan barunya dan penemuannya. Kami telah memberikan informasi kepada lima orang mahasiswa yang kemudian masuk Islam sebagai hasil dari perkuliahan ini. Kemudian pada saat Konferensi Kedokteran ke-5 yang diselengagrakan di Riyadh, Profesor Tejasen mengikui seri perkuliahan tentang tanda-tanda kedokteran dalam al-Quran dan Sunnah. Profesor Tejasen menghabiskan empat hari dengan beberapa perkuliahan, Muslim dan non-Muslim, membicarakan tentang fenomena di dalam al-Quran dan Sunnah. Pada sesi akhir itu, Profesor Tejasen berdiri dan berkata:
"Pada hari ketiga tahun-tahun terakhir ini, saya menjadi tertarik mempelajari al-Quran yang mana Syeikh Abdul Majid az-Zindani berikan kepada saya. Tahun lalu, saya mendapati tulisan Profesor Keith Moore terakhir dari Syeikh. Dia meminta saya menerjemahkan ke dalam bahasa Thai dan memberikan sedikit kuliah kepada Muslim di Thailand. Saya telah memenuhi permintaannya. Anda dapat melihatnya dalam video tape yang saya berikan kepada Syeikh sebagai sebuah hadiah. Dari penelitian saya dan apa yang saya pelajari secara keseluruhan dalam konferensi ini, saya percaya bahwa semuanya yang telah tertulis di dalam al¬Quran pasti sebuah kebenaran, yang dapat dibuktikan dengan peralatan ilmiah. Sejak Nabi Mubammad SAW yang tidak dapat membaca maupun menulis, Muhammad pasti seorang utusan yang menyiarkan kebenaran yang diturunkan kepadanya sebagai seorang yang dipilih oleh Sang Pencipta. Pencipta ini pasti Allah atau Tuhan. Oleh karena itu, saya berpikir inilah saatnya saya mengucapkan kalimat "Laa illaha illallah (Tiada Tuhan selain Allah) Muhammad Rasul Allah (Muhammad adalah utusan Nya). "

Saya tidak hanya belajar dari pengetahuan ilmiah selama konferensi itu, tetapi juga kesempatan yang bagus bertemu dengan beberapa ilmuwan baru dan bertemu dengan mereka sebagai sesama peserta. Hal yang paling berharga yang saya peroleh ketika datang ke konferensi ini adalah saya mengucapkan kalimat "Laa ilaaha illallah, Muhammad Rasul Allah," dan saya menjadi seorang Muslim.
Kebenaran itu datangnya dari Allah sebagaimana firmannya di dalam al-Quran:

"Dan orang-orang yang diberi ilmu (Ahli Kitab) berpendapat bahwa wahyu yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itulah yang benar dan menyuruh (manusia) kepada jalan Tuhan Yang Maha Perkara lagi Maha Terpuji. " (QS Saba': 6)


Sumber: -Bukti Kebenaran Quran / oleh Abdullah M. al-Rehaili. - Yogyakarta: TajiduPress, 2003
-pakdedono.com

Category: | 0 Comments

“BAGAIMANAKAH KITA MELIHAT?”. Cahaya yang masuk dari sebuah benda jatuh secara berlawanan pada retina mata. Di sini, cahaya ditransmisikan menjadi sinyal-sinyal elektris oleh sel, dan cahaya tersebut sam¬pai ke titik kecil di belakang otak yang disebut sebagai pusat penglihatan. Sinyal-sinyal elektris ini di pusat otak terlihat sebagai bayangan setelah melewati serangkaian pro¬ses. Dengan latar belakang teknis ini, marilah kita berpikir sejenak.
Otak terlindung dari cahaya. Ini artinya bahwa di bagian dalam otak sama sekali gelap, dan cahaya tidak sampai ke lokasi otak. Tempat yang disebut sebagai pusat pengli¬hatan benar-benar gelap, dan cahaya tidak pernah mencapainya. Bahkan mungkin meru¬pakan tempat yang paling gelap yang pernah anda ketahui. Namun, anda melihat dunia yang cemerlang dan terang benderang dari tempat yang sangat gelap.
Gambar yang terbentuk di mata sangat tajam dan sangat jelas, bahkan teknologi abad ke-20 tidak mampu menyamainya. Misalnya, perhatikanlah buku yang anda baca, tangan yang dengannya anda memegang, kemudian angkatlah kepala anda dan lihatlah sekitar anda. Pernahkah anda melihat bayangan yang sangat tajam dan sangat jelas seperti ini di tempat lain? Bahkan layar televisi yang paling unggul yang diproduksi oleh pabrik televisi dunia yang paling canggih sekalipun tidak akan mampu menyajikan gambar yang sangat tajam kepada anda. Gambar di mata ini ber¬bentuk tiga dimensi, berwarna, dan sangat tajam. Selama lebih dari seratus tahun, ribuan insinyur telah berusaha untuk menghasilkan ketajaman ini. Pabrik-pabrik dan perusahaan-perusahaan raksasa pun didirikan, berbagai riset dilakukan, berbagai rencana dan desain dilakukan untuk mencapai tujuan ini. Sekali lagi, lihatlah ke layar TV dan buku yang anda pegang. Anda akan melihat bahwa terdapat perbedaan besar dalam ketajaman dan kejelas¬an. Di samping itu, layar TV menunjukkan gambar dua dimensi, sedangkan dengan mata anda, anda melihat gambar tiga dimensi yang memiliki ketajaman.
Selama beberapa tahun, sepuluh dari seribu insinyur telah berusaha untuk membuat TV tiga dimensi yang dapat menyamai kualitas pandangan seperti mata. Ya, mereka telah membuat sistem televisi tiga dimensi, tetapi mustahil untuk melihatnya tanpa mengena¬kan kaca mata, lagi pula, gambar itu merupa¬kan gambar tiga dimensi yang artifisial. Latar belakang tampak kabur, latar depan tampak seperti setting kertas. Sampai kapan pun mustahil untuk menghasilkan pandangan yang tajam dan jelas seperti pandangan pada mata. Baik kamera maupun televisi tidak memiliki kualitas gambar yang tajam dan jelas.
Para ahli evolusi menyatakan bahwa meka¬nisme yang menghasilkan gambar yang tajam dan jelas ini terjadi secara kebetulan. Seka¬rang, jika seseorang mengatakan kepada anda bahwa televisi yang ada di kamar anda terjadi secara kebetulan, semua atomnya datang secara kebetulan lalu membentuk peralatan yang dapat menghasilkan gambar, maka bagaimanakah pendapat anda? Bagaimana mungkin atom-atom dapat melakukan hal-hal yang tidak dapat dilakukan oleh ribuan orang?
Jika suatu peralatan yang menghasilkan gambar yang lebih primitif daripada mata tidak dapat terjadi secara kebetulan, maka jelaslah bahwa mata dan gambar yang terlihat oleh mata tidak dapat terjadi secara kebetulan. Keadaan yang sama juga berlaku pada telinga. Telinga bagian luar menangkap suara yang ada melalui daun telinga lalu megarahkan suara itu ke bagian tengah telinga, dan bagian tengah telinga mengirimkan getaran suara ke otak dengan mengubah suara itu menjadi sinyal-sinyal elektrik. Sebagaimana mata, proses mendengar berakhir di pusat pende¬ngaran di otak.
Situasi pada mata juga berlaku pada telinga. Yakni, otak terlindung dari suara sebagaimana ia terlindung dari cahaya: ia tidak membiarkan suara apa pun mema¬suki¬nya. Dengan demikian, betapapun berisiknya suara di luar, bagian dalam otak sepenuhnya sunyi senyap. Namun demikian, otak dapat menangkap suara dengan sangat jelas. Di otak anda, yang terlindung dari suara, anda men¬dengar simponi dari sebuah orkestra, dan anda mendengar semua bunyi di keramaian. Namun demikian, jika tingkat suara di otak anda diukur dengan peralatan yang akurat pada saat itu, maka akan diketahui bahwa yang terjadi dalam otak adalah kesunyian.
Sebagaimana pada kasus alat perekam gambar, selama puluhan tahun telah dilaku¬kan usaha untuk menghasilkan suara sebagai¬mana dalam bentuk aslinya. Hasil dari usaha tersebut adalah perekam suara “high fidelity system”, dan sistem untuk merekam suara. Meskipun teknologi ini telah digali dan ribu¬an insinyur dan ahli telah bekerja keras, tetapi tidak ada suara yang diperoleh, yang memiliki ketajaman dan kejelasan seperti suara yang ditangkap oleh telinga. Perhati¬kanlah HI-FI sistem dengan kualitas sangat tinggi yang dihasilkan oleh perusahaan terbesar dalam industri musik. Bahkan dalam peralatan ini, ketika suara direkam, sebagian suara ada yang hilang; atau ketika anda meng¬hidupkan HI-FI, anda selalu mendengar suara yang men¬desis sebelum musik dimulai. Namun, suara-suara yang merupakan produk dari teknologi tubuh manusia sangat tajam dan jelas. Telinga manusia tidak pernah menang¬kap suara yang disertai dengan bunyi men¬desis sebagaimana pada HI-FI; telinga me¬nang¬kap suara seperti apa adanya, tajam dan jelas. Keadaan ini ber¬laku semenjak manusia pertama kali dicip-takan.
Sejauh ini, tidak ada peralatan visual atau perekam suara yang dihasilkan oleh manusia yang sangat peka dan berhasil menangkap data indera sebagaimana mata dan telinga.
Namun, sepanjang yang berkaitan dengan penglihatan dan pendengaran, terdapat fakta yang lebih besar di balik semua itu.


Siapakah yang Memberi Kemampuan
Otak untuk Melihat dan Mendengar?

Siapakah yang memberi kemampuan pada otak sehingga ia dapat melihat gemerlapnya dunia, mendengar simponi kicau burung, dan mencium bunga mawar?
Rangsang yang datang dari mata, telinga, dan hidung manusia diteruskan ke otak sebagai impuls syaraf elektro-kimia. Dalam buku-buku biologi, fisiologi, dan biokimia, anda dapat menemukan penjelasan bagaima¬nakah gambar tersebut terbentuk di otak. Namun, anda tidak akan pernah menemukan fakta yang paling penting tentang persoalan ini: Siapakah yang mengatur terjadinya impuls syaraf elektro-kimia tersebut sebagai gambar, suara, bau, dan penginderaan di otak? Terdapat suatu kesadaran di otak yang mampu menangkap semuanya tanpa harus memer¬lukan mata, telinga, dan hidung. Siapakah yang memberi kemampuan ini? Tidak diragu¬kan lagi bahwa kemampuan ini tidak dimiliki oleh syaraf, lapisan lemak, dan syaraf-syaraf yang terdapat di otak. Itulah sebabnya peng¬ikut Darwin dan kaum materialis tidak mem¬percayai bahwa segala sesuatu terdiri dari materi, tidak dapat memberikan jawaban apa pun terhadap pertanyaan ini.
Kemampuan ini adalah ruhani yang dicip¬takan oleh Allah. Ruhani tidak memer¬lukan mata untuk melihat gambar, atau telinga untuk mendengar suara. Di samping itu, ia juga tidak memerlukan otak untuk berpikir.
Setiap orang yang membaca fakta yang jelas dan ilmiah ini harus berfikir tentang Tuhan Yang Mahakuasa, takut kepada-Nya, dan berlin¬dung kepada-Nya, Dialah Yang mengu¬asai seluruh alam semesta dan sebuah bidang yang gelap yang luasnya beberapa sentimeter kubik dalam bentuk tiga dimensi, berwarna, teduh, dan terang benderang.

sumber : BEBARAPA RAHASIA AL-QUR'AN........HARUN YAHYA

Category: | 0 Comments

DENGAN ILMU SEMUA MENJADI MUDAH
DENGAN AGAMA SEMUA MENJADI TERARAH
DENGAN KASIH SAYANG TAK KAN PERNAH MERASA TERSISIH

(from : SOME ONE )

Category: | 0 Comments

“ Dan kami turunkan Al-Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman, dan dalam Al-Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim kecuali kerugian “ ( QS,Al - isra:82 ).

“ ALLAH telah menurunkan perkataan yang paling baik ( yaitu) Al-Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka diwaktu mengingat ALLAH ……. “ ( QS : Az-zumar : 23 )


AL-QURAN adalah kalam ALLAH SWT yang merupakan mu’jizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Al-qur’an adalah kitab suci yang diyakini kebenarannya, dan dijadikan salah satu sarat keimanan bagi setiap muslim. Dalam sejarah turunnya Al-quran: Ayat suci Al-quran diturunkan dikota Makkah dan dikota Madinah Munawarah. Menurut para ahli, kitab suci Al-quran terdiri dari 6236 ayat: tergolong dalam surat Makiyah sebanyak 1456 ayat dan surat Madaniyah sebanyak 4.780 ayat. Al-quran diwahyukan secara langsung kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril . Pada sebuah kisah: untuk menjaga kesesuaian Al-quran, Malaikat Jibril pernah mendatangi Nabi Muhammad SAW, kemudian meminta untuk dibacakan ayat-ayat Al-quran yang pernah diturunkan kepadanya.

Maksud dan tujuan Al-quran diturunkan adalah untuk mengatur kepentingan hidup manusia, serta berfungsi sebagai petunjuk dan pembeda antara benar dan salah. Isi Al-quran sangat sesuai dengan kebutuhan hidup manusia, karena yang membuatNYA adalah Tuhan yang menciptakan dan mengatur manusia. Oleh karena itu sangat mustahil bahwa isi Al-quran kontraproduktif dengan sistem kehidupan manusia.

Bagi orang-orang yang zalim Al-quran tidak dapat mendatangkan kebermanfaatan hidup, bahkan menjadi sesuatu yang merugikan. Seperti dalam (QS Al-Isra : 82). "Dan kami turunkan dari Al-qur'an suatu yang menjadi Penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-qur'an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian". Sejarah telah banyak membuktikan: bahwa kitab-kitab suci yang dibawa oleh para nabi / rasul selalu mendapatkan perlawanan dan pertentangan, baik dari masyarakat sekitarnya atau dari keluarga nabi sendiri

Bagi setiap muslim selayaknya isi Al-quran harus dijadikan tuntunan bukan tontonan. Ayat-ayat Al-quran hendaknya dapat dijadikan sebagai kompas kehidupan. Oleh karena itu bagi setiap muslim hukumnya wajib untuk: membaca, mempelajari dan mengajarkan Al-quran. Setiap ayat yang tertulis didalam Al-quran memiliki makna dan maksud yang berbeda. Apabila kita banyak membaca ayat-ayat Al-quran, maka kita akan makin banyak mendapatkan manfaat dan kebaikan.

Dalam konfrensi tahunan ke XVII Ikatan Dokter Amerika, di Sant Louis, wilayah Missuori AS, Dr Ahmad Al-Qadhi pernah melakukan presentasi tentang hasil penelitiannya (penelitian awal) dengan tema: pengaruh Al-quran pada manusia dalam prespektif fisiologi dan psikologi. Dia adalah seorang direktur utama Islamic Medicine Institute for Education and Research yang berpusat di Amerika Serikat, sekaligus sebagai konsultan ahli sebuah klinik di Panama City, Florida AS.

Penelitian tersebut dilakukan dengan tujuan: untuk menentukan kemungkinan adanya pengaruh Al-qur’an pada fungsi organ tubuh manusia, sekaligus mengukur intensitas pengaruhnya jika memang ada. Tujuan kedua adalah efek relaksasi atau penurunan yang ditimbulkan oleh bacaan Al-qur’an pada ketegangan saraf refleksi beserta perubahan fisiologi yang mengirinya.


Penelitian ini melibatkan beberapa responden non muslim sebanyak 5 responden: 3 laki-laki dan 2 perempuan, usia mereka berkisar 18 tahun sampai 40 tahun. Para responden tersebut tidak mengerti bahasa arab, apalagi untuk membaca ayat suci Al-quran. Penelitian ini menggunakan: mesin pengukur yang berbasis komputer, Model MEDAQ 2002 (Medical Data Quotien) yang dilengkapi dengan Sofware, Komputer jenis Apple 2A dan sistem ditektor elektronik . Alat super canggih ini ditemukan dan dikembangkan oleh Pusat kedokteran Universitas Boston dan perusahaan Davicom di Boston Amerika Serikat.


Sebelum penelitian dimulai, setiap responden dipasang empat jarum elektrikal pada masing anggota tubuh , kemudian dikoneksitaskan ke mesin pengukur yang berbasis komputer. Hal ini dilakukan untuk mendeteksi gelombang elektromagnetik dan mengukur reaksi urat saraf reflektif pada masing organ tubuh responden . Seperti diketahui: bahwa tubuh manusia diliputi medan elektronmagnetik, berupa bias cahaya yang tidak terlihat. Medan cahaya ini sekarang dapat dipotret secara elektrik dengan Kirlian photography


Dalam penelitian dilakukan 210 kali eksperimen kepada lima responden. Para responden (dalam keadaan santai dan mata tertutup) diminta mendengarkan Al-quran sebanyak 85 kali eksperimen, bacaan teks berbahasa Arab sebanyak 85 kali eksperimen, dan pada 40 kali eksperimen berikutnya tidak mendengarkan bacaan apapun. Dalam mendengarkan bacaan Al-quran dan bacaan teks berbahasa arab responden dilantunkan dengan kesamaan instrumen dari aspek lafal, tatanan pengucapan dan melodi, sehingga responden tidak bisa membedakan keduanya, karena memang responden tidak bisa berbahasa arab.


Hasil penelitian tersebut adalah: menunjukan hasil positif bahwa mendegarkan bacaan ayat suci Al-quran memiliki pengaruh yang signifikan dalam menurunkan ketegangan urat saraf reflektif, dan hasil ini tercatat dan terukur secara kuantitatif dan kualitatif oleh sebuah alat berbasis komputer.

Adapun pengaruh yang terjadi berupa: Adanya perubahan-perubahan arus listrik di otot, perubahan daya tangkap kulit terhadap konduksi listrik, perubahan pada sirkulasi darah, perubahan detak jantung, dan kadar darah pada kulit. Perubahan tersebut menunjukan adanya relaksasi atau penurunan ketegangan urat saraf reflektif yang mengakibatkan terjadinya pelonggaran pembulu nadi dan penambahan kadar darah dalam kulit, diiringi dengan peningkatan suhu kulit dan penurunan frekwensi detak jantung.


Sudah makruf adanya: bahwa stres berpotensi menurunkan imunitas ( daya kekebalan) tubuh. Meningkatnya stres akan menyebabkan penyempitan dan pengerasan pembuluh nadi (arteriosclerosis), sehingga kadar darah yang mengalir dipembulu nadi kulit pun akan turun, begitu juga tingkat suhu kulit, sementara detak jantung akan semakin cepat.


Dengan adanya hasil eksperimen komperatif tersebut, kesimpulan awal dapat diperoleh: bahwa mendengarkan ayat suci Al-quran mempunyai dampak positif yang signifikan terhadap perubahan fisiologi dan psikologi manusia. Dengan demikian kemajuan ilmu telah mengungkapkan: bahwa Al-quran diturunkan memiliki kebermanfaatan untuk kepentingan manusia, walaupun hanya sekedar mendegarkannya. Kemajuan tehnologi telah mendeteksi secara akurat: bahwa mendegarkan ayat-ayat Al-quran dapat merelaksasi saraf reflektif, memfungsikan organ tubuh, serta memberikan aura positif pada tubuh manusia.


Terbayang oleh fikiran kita: apabila seorang muslim gemar membaca, menghayati dan mengamalkan nilai-nilai Al-quran, maka sangat dimungkinkan akan terpancar aura positif pada tubuhnya dan memberikan bias pada alam sekitarnya. Oleh karena itu wajarlah apabila kita dapati: bahwa orang-orang yang saleh memiliki wajah yang bersinar dan teduh, karena didalam tubuhnya telah tersusun medan elektromagnetik sesuai fungsinya, serta diiringi terpancarnya aura positif: ketenangan, kesejukan dan kedamaian. Sangat tepat apabila Rasulullah Muhammad SAW menyuruh kita: untuk senantiasa bersosialisasi dengan orang-orang saleh, agar aura positif pada diri orang saleh terpancar kedalam tubuh kita, serta dapat memberikan ketentraman dan ketenangan.


Mudah-mudahan dengan hasil eksperimen komperatif tersebut memberikan semangat bagi kita untuk mengimani, mempelajari dan mengamalkan Al-quran dalam kehidupan sehari-hari.


Ya .. ALLAH. Zat Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Janganlah engkau biarkan diri kami ini tergilas oleh nafsu-nafsu hamba walau hanya sekejab mata atau lebih singkat dari sekejab mata. Sinarilah diri kami ini dengan ayat-ayat suci Al-Quran.

Ya ... ALLAH Zat yang Mengusai Hidup dan Kehidupan, Jadikanlah Al-quran sebagai penghias hati Kami, penghilang kegelisahan Kami, dan obat penyembuh kami dari segala macam penyakit.

____________________


Refrensi: buku berjudul Mausua’ah I’jazul Ilmiy fil Quranul Karim wa Sunnah Muthahharah. Penulis Syekh Yusu al-Hajj Ahmad. Penerbit Maktabah Ibnu Hajr, Daamaskus Syiria.

Category: | 0 Comments

Segala puji hanya milik Alloh Swt,Kita memuji-Nya,meminta pertolongan-Nya, dan memohon ampunan-Nya. Sholawat dan salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad,SAW, para sahabatnya, dan kaum muslimin setelahnya yang mengikuti mereka hingga hari kiamat.

Alloh Swt telah menciptakan seluruh makhluk,lantas Dia berlaku adil dan menyempurnakan penciptaanNya itu .Dia menunjukkan manusia kepada jalan yang mendatangkan kebaikan bagi urusan mereka di dunia dan akhirat,memberi tahu mereka bahwa seluruh kebaikan terletak dalam mengikuti perintah-perintah Nya dan menjauhi Larangan-larangan Nya.

Siapa yang memperhatikan syari’at yang ditetapkan oleh Alloh sebagai petunjuk sekaligus pembersih fitrah manusia dari berbagai noda zaman yang menimpa mereka,serta dari godaan hawa nafsu dan setan,,niscaya ia mendapati bahwa syari’at-syari’at tersebut sangat harmonis dengan fitroh sehat manusia.

:Berfiman ALLOH SWT

              
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”(QS.Al Baqoroh:183)

Secara khusus bagi orang yang sedang menderita sakit atau melakukan perjalanan jauh diperbolehkan tidak berpuasa(RUKHSAH) ,dan harus menggantinya di hari lain. Seperti Firman ALLOH SWT:

           
“….Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain…..”(QS> AL Baqoroh: 184).

Dan bagi orang yang memang tidak mampu/berat menjalankan puasa ,wajib menggantinya dengan membayar Fidyah.Alloh SWT Berfirman:
      
“….dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan,Maka Itulah yang lebih baik baginya. dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu
Mengetahui.”(QS> AL Baqoroh :184)

   •               
“…dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam,…..” (QS>Al Baqoroh: 187)

Begitu mencengangkan hikmah yang didapat dari kewajiban yang telah di Syari’atkan ALLOH SWT,yaitu salah satunya adalah kewajiban menjalankan Puasa Romadlon yang memiliki pengaruh besar dalam kehidupan individu dan masyarakat,dimana rahasia-rahasia dan manfaat-manfaat medis kewajiban agung ini hari demi hari berhasil diungkap oleh pengetahuan modern.,dan apabila dipelajari,,akan kita dapati bahwa memang syari’at-syari’at tersebut sangat sesuai dan harmonis dengan fitroh sehat manusia, karena syari’at tersebut diturunkan dari Dzat Yang Maha Bijaksana dan Dzat Yang telah Menciptakan manusia, Dzat Yang Maha Mengetahui apa saja yang harus di perbuat manusia,agar dapat meraih yang terbaik,dari urusan dunia maupun akhirat.

Alloh SWT Berfirman:

       •             
Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa Sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?” (QS. AL Fushshilat: 53)

Rosululloh SAW bersabda:

“Berpuasalah niscaya kamu akan sehat” (HR.Thobroni,HR. Ibnu ‘Adi)

Rosululloh SAW bersabda:


“Tidak dianggap puasa,siapa yang puasa terus menerus” (HR.Bukhori)

Rosululloh SAW bersabda:


“Umatku masih senantiasa dalam kebaikan selama mereka menyegerakan buka puasa dan mengakhirkan sahur” (HR.Nasa’i)



BEBERAPA PENGARUH PUASA PADA TUBUH MANUSIA:
 Selama puasa,system pencernaan beristirahat,memberi kesempatan bagi sel-sel tubuh memperbaiki diri.
 Kebiasaan cara makan yang tidak sehat, berubah menjadi lebih baik/sehat,sehingga resiko terkena penyakit degeneratif dan kanker lebih kecil.
 Dapat menahan marah/lebih sabar,sehingga resiko terkena penyakit akibat ketegangan fikiran misalnya penyakit jantung, lebih rendah.
 Mengurangi kebiasaan merokok bagi pecandu rokok,sehingga resiko penyakit akibat rokok (jantung dan paru) lebih rendah.
 Mencegah obesitas/kegemukan.
 Puasa dapat membantu membersihkan toksin-toksin/racun-racun dalam tubuh.
 Gastritis/maag akibat factor psikis dapat sembuh.
 Terjadi regenerasi sel-sel tubuh,sepuluh hari pertama 10% sel tubuh, sepuluh hari kedua 66% sel tubuh,,sepuluh hari terakhir hamper 100% sel tubuh (Andrea Willer).
 Konsentrasi dan kecerdasan meningkat(Daniel Goleman/peneliti kecerdasan emosi,Melakukan penelitian ilmiah pada anak-anak usia 4 th di Taman Kanak-kanak Stanford)
 Imunitas/daya tahan tubuh meningkat sepuluh kali lipat.
 Sekresi/pengeluaran hormone testosterone dan estrogen menurun sepersepuluhnya,sehingga nafsu sex lebih mudah dikendalikan.
 Terjaga pengendalian diri/self control,sehat jiwanya
 Kepedulian social meningkat (kedisiplinan,kejujuran,ta’awun/kerjasama/tolong menolong,,kemiskinan)
 Dan pengaruh yang baik lainnya,WALLOHU A’LAM.

BAGAIMANA AGAR PUASA KITA TERASA LEBIH RINGAN?

 Niat ikhlash
 Mengakhirkan waktu sahur seperti perintah Nabi SAW
 Pilih makanan yang tinggi serat,sumber kalori lemak dan KH(kurma,pisang, susu, dll)
 Jangan terlalu banyak tidur/malas,Lakukan aktifitas biasa sehingga kadar gula darah terjaga sehingga tidak lesu dan lemas.
 Konsumsilah air seperti sewaktu tidak puasa(minimal 2 ltr sehari)
 Jangan menganggap puasa sebagai beban

Catatan kecil bukhori:

• Abdulloh bin Umar ra,sedang berpuasa,Dia membasahi bajunya lalu memakainya,saat cuaca sedang panas.
• Anas Bin Malik ra,beliau sering berendam di abzan/bak mandi ketika berpuasa.
• Imam ‘Amir Asy-sya’bi(ulama kuffah Irak) sering mandi ketika berpuasa.
• Imam Hasan Al-Bashri,”tidak apa-apa berkumur(tidak berlebihan) dan mandi/mendinginkan badan saat puasa”.
• Ibnu Umar Ra “boleh bersiwak/gosok gigi saat berpuasa”.

“Apabila mendengar adzan,sementara piring sudah ditangan,jangan diletakkan hingga menunaikan hajatnya/selesai makan” .(HR.Al Hakim)

“Barang siapa makan dan minum dalam keadaan lupa,maka sempurnakanlah puasanya.Sesungguhnya Alloh-lah Yang telah memberinya makan dan minum” (HR.Jama’ah dari Abu Huroiroh)

Begitu banyak hikmah kelebihan yang kita dapat dengan melaksanakan kewajiban puasa Romadlon,semoga dengan mengetahui hal itu,akan dapat menambah semangat dan merasa lebih mudah dalam menjalankannya, Akan tetapi jangan sampai sebatas hanya ingin mendapatkan sehat untuk melaksanakannya,sebab semua akan menjadi sia-sia jika puasa dilaksanakan bukan dengan penuh keikhlasan hanya karena Alloh SWT, seperti sabda Rosululloh SAW,
” Dari Abu Hurairah, katanya: Telah bersabda Rasulullah: “Siapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan karena keimanan dan mengharapkan keridlaan Allah, akan diampuni dosa-dosanya yang telah lampau. Dan barang siapa yang mendirikan malam Qadar (lailatul qadar) karena iman dan mengharapkan keridlaan Allah, maka diampuni dosanya yang telah lampau.” (HR.Bukhari)

Semoga Alloh menjadikan semua amalan kita Ikhlas mengharap wajah-Nya,mendekatkan diri kepada-Nya,dan memberi manfaat kepada hamba-hamba-Nya.Amin




Referensi:
Al Qur’an…,Fiqh Ash-Shiam,Yusuf Qardhawi(terj)…..At-Tadaawii bish Shoum,Darul Hadhoroh(terj)…..
Rahasia puasa bagi kesehatan fisik dan psikis,Imam musbikin……dan berbagai sumber


MOHON MAAF SEGALA KHILAF,SEMOGA MANFAAT

dr.john

Category: | 0 Comments